Ibadah Di Bulan Ramadhan Beserta Hadis
Hadist ibadah di bulan Ramadhan
Datangnya Bulan Ramadhan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
Telah menceritakan kepada kami Yahyaa
bin Ayyuub, Qutaibah dan Ibnu Hujr, mereka berkata, telah menceritakan
kepada kami Ismaa’iil -dia adalah Ibnu Ja’far-, dari Abu Suhail, dari
Ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika telah datang bulan
Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan
ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.”
[Shahiih Muslim no. 1080; Shahiih Al-Bukhaariy no. 1898]
[Shahiih Muslim no. 1080; Shahiih Al-Bukhaariy no. 1898]
Ramadhan Datang Setan Dan Jin di Belenggu
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ
صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ
النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ
أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ
النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al-‘Alaa’ bin Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin ‘Ayyaasy, dari Al-A’masy, dari Abu Shaalih, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika telah datang malam pertama di bulan Ramadhan maka setan-setan dan jin yang jahat akan dirantai, pintu-pintu neraka akan ditutup dan tidak akan terbuka darinya satu pintupun, pintu-pintu surga akan dibuka dan tidak akan tertutup darinya satu pintupun, dan seorang penyeru akan menyerukan, “Wahai para pencari kebaikan, bersegeralah (menuju kebaikan), wahai para pencari keburukan, berhentilah (dari keburukan), Allah membebaskan (seorang hamba) dari api neraka pada setiap malam (di bulan Ramadhan).”
[Jaami’ At-Tirmidziy no. 682; Sunan Ibnu Maajah no. 1339]
Keberkahan Bulan Ramadhan
أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ
أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرٌ
مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ
فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ
وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ
مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Telah
mengkhabarkan kepada kami Bisyr bin Hilaal, telah menceritakan kepada
kami ‘Abdul Waarits, dari Ayyuub, dari Abu Qilaabah, dari Abu Hurairah,
ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah ‘Azza
wa Jalla telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan
itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup,
di bulan itu setan-setan jahat akan diikat. Demi Allah, di bulan itu ada
malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang
mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.”
[Sunan An-Nasaa’iy no. 2106]
[Sunan An-Nasaa’iy no. 2106]
Malam Seribu Bulan
حَدَّثَنَا أَبُو بَدْرٍ عَبَّادُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بِلَالٍ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ دَخَلَ رَمَضَانُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ
لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ
الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلَا يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Badr ‘Abbaad bin Al-Waliid, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bilaal, telah menceritakan kepada
kami ‘Imraan Al-Qaththaan, dari Qataadah, dari Anas bin Maalik, ia
berkata, ketika memasuki bulan Ramadhan maka Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya bulan ini sungguh telah hadir
pada kalian, dan didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada
seribu bulan, barangsiapa yang terhalang (mendapat kebaikannya) maka
sungguh ia telah terhalang dari kebaikan, dan tidaklah dihalangi
kebaikannya kecuali bagi yang terhalang (dari kebaikan).”
[Sunan Ibnu Maajah no. 1644]
[Sunan Ibnu Maajah no. 1644]
Amalan Ramadhan Menjadikan Manusia Fitrah Kembali
حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ
نَصْرِ بْنِ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيِّ عَنِ النَّضْرِ بْنِ شَيْبَانَ
الْحُدَّانِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قُلْتُ
لَهُ أَلَا تُحَدِّثُنِي حَدِيثًا عَنْ أَبِيكَ سَمِعَهُ أَبُوكَ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ أَقْبَلَ
رَمَضَانُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ رَمَضَانَ شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ
وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Telah menceritakan kepada kami Suraij bin An-Nu’maan, telah menceritakan
kepada kami Nuuh bin Qais, dari Nashr bin ‘Aliy Al-Jahdhamiy, dari
An-Nadhr bin Syaibaan Al-Huddaaniy, dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman,
aku (An-Nadhr) berkata kepada Abu Salamah, ceritakanlah kepadaku hadits
dari Ayahmu yang ia dengar dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi
wasallam, Abu Salamah menjawab, (jika) bulan Ramadhan datang maka
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bulan Ramadhan
adalah bulan yang Allah wajibkan kalian untuk berpuasa, dan aku telah
mensunnahkan kaum muslimin untuk shalat malam didalamnya, maka
barangsiapa berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya
dosa-dosanya akan keluar (darinya) bagaikan hari ketika ia baru
dilahirkan ibunya.”
[Musnad Ahmad no. 1691]
[Musnad Ahmad no. 1691]
Diampuni Dosa Dosanya Yang Terdahulu
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
حَفِظْنَاهُ وَإِنَّمَا حَفِظَ مِنَ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin ‘Abdillaah, telah menceritakan
kepada kami Sufyaan, ia berkata, kami telah menghafalnya dan sungguh ia
berasal dari Az-Zuhriy, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan (kepada Allah) dan
mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu, dan
barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr dengan keimanan (kepada Allah)
dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih Muslim no. 761]
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih Muslim no. 761]
Amalan Puasa Khusus Untuk Allah
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ
عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ
قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ
وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Telah menceritakan
kepada kami Ibraahiim bin Muusaa, telah mengkhabarkan kepada kami
Hisyaam bin Yuusuf, dari Ibnu Juraij, ia berkata, telah mengkhabarkan
kepadaku ‘Athaa’, dari Abu Shaalih Az-Zayyaat, bahwasanya ia mendengar
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Semua amalan anak Adam adalah untuknya
kecuali puasa karena sesungguhnya puasa adalah untukKu dan Akulah yang
akan membalasnya, puasa adalah taman-taman surga, jika suatu hari salah
seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berbuat buruk dan
mengumpat, jika ada seseorang yang menghinanya atau mengajaknya
berkelahi, maka katakanlah, sesungguhnya aku sedang berpuasa. Demi Dzat
yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, bau mulut orang yang sedang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma misik, dan bagi orang
yang berpuasa ada dua kegembiraan yang dengan keduanya ia akan
bergembira, yaitu jika ia berbuka puasa maka ia akan gembira dan jika ia
bertemu Rabbnya, ia akan gembira dengan sebab puasanya.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1904; Shahiih Muslim no. 1152]
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1904; Shahiih Muslim no. 1152]
Bau Mulut Orang Yang Berpuasa
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو
مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ
حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ
الْأَشَجُّ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ
ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة
ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ
لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi
Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’aawiyah dan Wakii’, dari
Al-A’masy, -dalam jalur periwayatan yang lain- telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jariir, dari
Al-A’masy, -dalam jalur periwayatan yang lain- telah menceritakan kepada
kami Abu Sa’iid Al-Asyaj -dan lafazh miliknya-, telah menceritakan
kepada kami Wakii’, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu
Shaalih, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua amalan anak Adam akan
dilipatgandakan (pahalanya), sebuah kebaikan akan dilipatgandakan dengan
sepuluh kali semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman, “Kecuali puasa karena sesungguhnya puasa adalah untukKu
dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwat
dan makanannya karena Aku. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka puasa dan kegembiraan ketika
ia berjumpa dengan Rabbnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah daripada aroma misik.”
[Shahiih Muslim no. 1153; Sunan Ibnu Maajah no. 1638]
[Shahiih Muslim no. 1153; Sunan Ibnu Maajah no. 1638]
Syafa'at Puasa
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ حُيَيِّ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ
وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ
مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Telah menceritakan kepada kami Muusaa bin Daawud, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Lahii’ah, dari Huyay bin ‘Abdillaah, dari Abu
‘Abdurrahman Al-Hubuliy, dari ‘Abdullaah bin ‘Amr, bahwasanya Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an keduanya
akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba di hari kiamat, puasa
berkata, “Wahai Rabb, aku telah mencegahnya dari makanan dan nafsu
syahwat di siang hari, maka izinkan aku memberi syafa’at padanya,” dan
Al-Qur’an berkata, “Aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka
izinkan aku memberi syafa’at padanya.” Rasulullah melanjutkan, “Maka
keduanya diizinkan memberi syafa’at.”
[Musnad Ahmad no. 6589]
[Musnad Ahmad no. 6589]
Kaffarat Ibadah Puasa
حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَهَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ قَالَا
أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ أَبِي صَخْرٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ إِسْحَقَ
مَوْلَى زَائِدَةَ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى
رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِ
Telah menceritakan kepadaku Abu Ath-Thaahir dan Haaruun bin Sa’iid
Al-Ailiy, keduanya berkata, telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb,
dari Abu Shakhr, bahwasanya ‘Umar bin Ishaq maulaa Zaa’idah telah
menceritakan kepadanya, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Shalat lima
waktu, shalat Jum’at hingga ke Jum’at berikutnya, dan puasa Ramadhan
hingga ke Ramadhan berikutnya, adalah kaffarat (penebus dosa) apa yang
ada diantara keduanya selama ia menghindari dosa-dosa besar.”
[Shahiih Muslim no. 236]
[Shahiih Muslim no. 236]
Menahan Perkataan Buruk
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ
حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ
فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Telah menceritakan kepada kami Aadam bin Abu Iyaas, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi
Dzi’b, telah menceritakan kepada kami Sa’iid
Al-Maqburiy, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa
yang tidak menahan perkataan keji dan perbuatan buruk didalamnya, maka
Allah tidak butuh (orang itu) menahan makan dan minumnya.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1903; Sunan Abu Daawud no. 2362]
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1903; Sunan Abu Daawud no. 2362]
Puasa bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum
أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ، أَنَّ
ابْنَ وَهْبٍ أَخْبَرَهُمْ، وَأَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنِ
الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمِّهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ” لَيْسَ الصِّيَامُ
مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ
وَالرَّفَثِ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ، فَلْتَقُلْ:
إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
Telah mengkhabarkan kepadaku
Muhammad bin ‘Abdillaah bin ‘Abdil Hakam, bahwasanya Ibnu Wahb
mengkhabarkan kepada mereka, dan telah mengkhabarkan kepadaku Anas bin
‘Iyaadh, dari Al-Haarits bin ‘Abdurrahman, dari Pamannya, dari Abu
Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Puasa bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum, sesungguhnya
puasa adalah menahan diri dari perkataan dan perbuatan kotor, maka jika
ada seseorang yang menghina atau berbuat bodoh kepadamu, katakanlah,
sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang berpuasa.”
[Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 1872; Al-Mustadrak 1/430]
[Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 1872; Al-Mustadrak 1/430]
Sia sia Berpuasa
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
الْمُبَارَكِ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
Telah
menceritakan kepada kami ‘Amr bin Raafi’, telah menceritakan kepada
kami ‘Abdullaah bin Al-Mubaarak, dari Usaamah bin Zaid, dari Sa’iid
Al-Maqburiy, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Berapa banyak orang yang berpuasa namun
tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar, dan berapa
banyak orang yang shalat malam namun tidak mendapatkan apa-apa dari
shalat malamnya selain menahan kantuk.”
[Sunan Ibnu Maajah no. 1690]
[Sunan Ibnu Maajah no. 1690]
Memberi Makan Orang Berpuasa
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحِيمِ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ
بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ
الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ
أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Telah
menceritakan kepada kami Hannaad, telah menceritakan kepada kami
‘Abdurrahiim, dari ‘Abdul Malik bin Abu Sulaimaan, dari ‘Athaa’, dari
Zaid bin Khaalid Al-Juhaniy, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan untuk berbuka bagi
orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal (orang yang
berpuasa) dengan tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
sedikitpun.”
[Jaami’ At-Tirmidziy no. 807]
[Jaami’ At-Tirmidziy no. 807]
Berbuka Rosulullah dengan Kurma
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ
أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ
يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ
تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrazzaaq, telah
menceritakan kepada kami Ja’far bin Sulaimaan, telah menceritakan kepada
kami Tsaabit Al-Bunaaniy bahwa ia mendengar Anas bin Maalik mengatakan,
“Dahulu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berbuka puasa dengan
beberapa butir kurma muda (ruthb atau kurma basah) sebelum melakukan
shalat (Maghrib). Jika beliau tidak menemukan beberapa kurma muda maka
beliau berbuka dengan beberapa butir kurma matang (tamr atau kurma
kering). Jika beliau tidak menemukannya, maka beliau berbuka dengan
beberapa teguk air.”
[Sunan Abu Daawud no. 2356]
[Sunan Abu Daawud no. 2356]
Pintu Surga Ar_Rayyaan
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ
قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ
بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ
الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا
دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Telah
menceritakan kepada kami Khaalid bin Makhlad, telah menceritakan kepada
kami Sulaimaan bin Bilaal, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abu
Haazim, dari Sahl radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya didalam surga ada sebuah pintu
yang dinamakan Ar-Rayyaan yang pada hari kiamat akan dimasuki oleh
orang-orang yang berpuasa dan tidak akan dimasuki oleh satu orang pun
selain mereka. Dikatakan, mana orang-orang yang berpuasa? Maka mereka
berdiri dan tidaklah ada seorang pun yang memasuki pintu tersebut selain
mereka. Jika mereka telah masuk maka pintu akan ditutup sehingga tidak
ada seorang pun yang bisa memasukinya lagi.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1896; Shahiih Muslim no. 1154]
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1896; Shahiih Muslim no. 1154]
Puasa adalah perisai dari api neraka
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ الْمِصْرِيُّ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ
بْنُ سَعْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
هِنْدٍ أَنَّ مُطَرِّفًا مِنْ بَنِي عَامِرِ بْنِ صَعْصَعَةَ حَدَّثَهُ
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ أَبِي الْعَاصِ الثَّقَفِيَّ دَعَا لَهُ بِلَبَنٍ
يَسْقِيهِ قَالَ مُطَرِّفٌ إِنِّي صَائِمٌ فَقَالَ عُثْمَانُ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الصِّيَامُ
جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْقِتَالِ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Al-Mishriy, telah
memberitakan kepada kami Al-Laits bin Sa’d, dari Yaziid bin Abu Habiib,
dari Sa’iid bin Abu Hind bahwasanya Mutharrif -dari bani ‘Aamir bin
Sha’sha’ah- menceritakan kepadanya bahwa ‘Utsmaan bin Abu Al-‘Aash
Ats-Tsaqafiy memanggilnya untuk meminum susu yang ia tuang. Mutharrif
berkata, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” ‘Utsmaan berkata, “Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Puasa
adalah perisai dari api neraka bagaikan perisai salah seorang dari
kalian dalam peperangan.”
[Sunan Ibnu Maajah no. 1639; Musnad Ahmad no. 15844]
[Sunan Ibnu Maajah no. 1639; Musnad Ahmad no. 15844]
Golongan Ash-Shiddiqiin dan Asy-Syuhadaa
أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ
الصُّوفِيُّ، حَدَّثَنَا يَحِيَى بْنُ مَعِينٍ، حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ
نَافِعٍ، عَنْ شُعَيْبِ بْنِ أَبِي حَمْزَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ،
قَالَ: سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ مُرَّةَ الْجُهَنِيَّ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
أَرَأَيْتَ إِنْ شَهِدْتُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَأَنَّكَ رَسُولُ
اللَّهِ، وَصَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، وَأَدَّيْتُ الزَّكَاةَ،
وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَقُمْتُهُ، فَمِمَّنْ أَنَا؟ قَالَ: ” مِنَ
الصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
Telah mengkhabarkan kepada kami
Ahmad bin Al-Hasan bin ‘Abdul Jabbaar Ash-Shuufiy, telah menceritakan
kepada kami Yahyaa bin Ma’iin, telah menceritakan kepada kami Al-Hakam
bin Naafi’, dari Syu’aib bin Abu Hamzah, dari ‘Abdullaah bin
‘Abdurrahman bin Abu Husain, dari ‘Iisaa bin Thalhah, ia berkata, aku
mendengar ‘Amr bin Murrah Al-Juhaniy berkata, datang seorang lelaki
kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, lelaki itu berkata, “Wahai
Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang
berhak disembah kecuali Allah, dan engkau adalah Rasulullah, aku shalat
lima waktu (dalam sehari), aku membayar zakat, aku puasa Ramadhan dan
aku berdiri untuk shalat malam didalamnya, termasuk golongan apakah
aku?” Rasulullah bersabda, “Termasuk golongan Ash-Shiddiqiin dan
Asy-Syuhadaa’.”
[Shahiih Ibnu Hibbaan no. 3438; Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 2064]
[Shahiih Ibnu Hibbaan no. 3438; Shahiih Ibnu Khuzaimah no. 2064]
Bagai Puasa Sepanjang Masa
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ
عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتِ بْنِ الْحَارِثِ الْخَزْرَجِيِّ عَنْ أَبِي
أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ
الدَّهْرِ
Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Ayyuub,
Qutaibah bin Sa’iid dan ‘Aliy bin Hujr, semuanya dari Ismaa’iil, Ibnu
Ayyuub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismaa’iil bin Ja’far,
telah mengkhabarkan kepadaku Sa’d bin Sa’iid bin Qais, dari ‘Umar bin
Tsaabit bin Al-Haarits Al-Khazrajiy, dari Abu Ayyuub Al-Anshariy
radhiyallahu ‘anhu bahwa ia menceritakan haditsnya, Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa
Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan
Syawwaal, maka ia bagaikan berpuasa sepanjang masa.”
[Shahiih Muslim no. 1165]
[Shahiih Muslim no. 1165]
Di Dalam Sahur Ada Keberkahan
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Telah
menceritakan kepada kami Aadam bin Abu Iyaas, telah menceritakan kepada
kami Syu’bah, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziiz bin Shuhaib,
ia berkata, aku mendengar Anas bin Maalik radhiyallahu ‘anhu berkata,
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Makan sahurlah kalian
karena sesungguhnya didalam sahur terdapat keberkahan.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1923; Shahiih Muslim no. 1098]
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 1923; Shahiih Muslim no. 1098]
Allah Dan Malaikat Bersholawat Untuk Orang Yang Sahur
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ قَالَ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي رِفَاعَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ
يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Telah
menceritakan kepada kami Ismaa’iil, dari Hisyaam Ad-Dastuwaa’iy, ia
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Abu Katsiir, dari Abu
Rifaa’ah, dari Abu Sa’iid Al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Makan sahur semua adalah
berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun salah seorang
dari kalian hanya sahur dengan seteguk air, karena sesungguhnya Allah
‘Azza wa Jalla dan para malaikatNya bershalawat kepada orang-orang yang
sahur.”
[Musnad Ahmad no. 10702]
[Musnad Ahmad no. 10702]
Post a Comment