KISAH NABI ISA
Genealogi
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai
dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh
kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian
Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa
ayah.
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّـهَ
يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
“
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah
menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera
Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)
”
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi
seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit.
Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan
salah satu umatMuhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini
dikisahkan menjelang akhir zaman.
Wujud
Dalam buku
dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh Muhammad yaitu,
rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan, kulitnya putih agak
kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan Isa, ketika ia sedang dalam
Isra Mi'raj keSidrat al-Muntahā, dilangit kedua yang disebut sebagai
Al-Maa'uun.
Riwayat
Kelahiran
Muslim percaya pada
konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa
ayat dalam Al Qur'an. Menurut kisah di Al-Qur'an, Maryam selalu
beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan
kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam
sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya
kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia
bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan
mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang
ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya.
Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur'an
قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ
آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
“
Jibril berkata; "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah
bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan
sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan". (surat Maryam: 21)
”
مَا كَانَ لِلَّـهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“
...Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya
berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 35)
”
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّـهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali
Imran: 59)
”
أَمِ اتَّخَذُوا آلِهَةً مِّنَ الْأَرْضِ هُمْ يُنشِرُونَ
“
...dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya,
lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia
dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Al
Anbiyaa': 21)
”
Setelah Isa berada di dalam rahim Maryam,
ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah
timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang
pohon kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian,
untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan,
dan juga untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan
sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya
yang baru lahir itu, maka Isa pun menjawab
قَالَ إِنِّي عَبْدُ
اللَّـهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ۞ وَجَعَلَنِي
مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا
دُمْتُ حَيًّا ۞وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا
شَقِيًّا
“
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku
Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia menjadikan
aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama
aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
”
Referensi dalam hadits lain adalah: "Ketika setiap manusia lahir. Setan
menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh dengan dua jarinya, kecuali
Isa, putera Maryam, Setan mencoba menyentuhnya tapi gagal, karena dia
hanya menyentuh plasentanya saja."
Menurut al-Tabari, hal ini
disebabkan karena doa Maryam: "Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan
keturunannya dari setan yang terkutuk."
Misi sebagai nabi
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk
mengajarkan tentang ke-esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari
kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam Taurat,
membenarkan ajaran-ajaran nabisebelumnya. Isa digambarkan juga dalam
ajaran Islam, memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti
berbicara sewaktu masih bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan
pada burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang
terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati
dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya. Beberapa
kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya pernah bertemu dengan Isa di
sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina.
Sungai Yordan tempat dimana Isa bin Maryam pernah bertemu dengan Yahya bin Zakariyya. menurut beberapa kisah.
Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّـهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا ۞
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ
وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۞وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي
جَبَّارًا شَقِيًّا ۞ وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ
أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا ۞ ذَٰلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚقَوْلَ
الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ ۞ مَا كَانَ لِلَّـهِ أَن يَتَّخِذَ
مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ
كُن فَيَكُونُ
“
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, dan kesejahteraan
semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku
meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa
putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka
berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah
mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu,
maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam:
30-35)
”
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ
جِئْتُكُم بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعْضَ الَّذِي
تَخْتَلِفُونَ فِيهِ ۖ فَاتَّقُوا اللَّـهَ وَأَطِيعُونِ ۞ إِنَّ اللَّـهَ
هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ هَـٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ
۞فَاخْتَلَفَ الْأَحْزَابُ مِن بَيْنِهِمْ ۖ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ ظَلَمُوا
مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ
“
...dan tatkala Isa datang
membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang
kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
(kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah
golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih
(kiamat). (Az Zukhruf: 63-65)
”
مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ
صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ
لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“
Al
Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah
berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar,
kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami),
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu). (Al Maa'idah: 75)
”
وَإِذْ قَالَ
اللَّـهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي
وَأُمِّيَ إِلَـٰهَيْنِ مِن دُونِ اللَّـهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا
يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِن كُنتُ قُلْتُهُ
فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي
نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ ۞ مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا
مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ
وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَّا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا
تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚوَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ شَهِيدٌ
“
...dan (ingatlah) ketika Allah berfirman:
"Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
(mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang
ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang
Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang mengawasi mereka, dan Engkau adalah Maha Menyaksikan
atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 116-117)
”
Isa dan Ruhul Qudus
Qur'an juga menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan dengan ruh kudus oleh Tuhan.
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن
كَلَّمَ اللَّـهُ ۖوَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ ۚ وَآتَيْنَا عِيسَى
ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ وَلَوْ
شَاءَ اللَّـهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِن بَعْدِهِم مِّن بَعْدِ مَا
جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَـٰكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ
وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّـهُ مَا اقْتَتَلُوا
وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
“
Rasul-rasul
itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di
antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat, dan Kami berikan
kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan
Ruhul Qudus, dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu,
sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi
mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula)
di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah
mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253)
”
إِذْ قَالَ اللَّـهُ
يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَىٰ
وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي
الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۖ وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ ۖ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ
الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي ۖ
وَتُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ بِإِذْنِي ۖ وَإِذْ تُخْرِجُ
الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِي ۖ وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنكَ إِذْ
جِئْتَهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ
هَـٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
“
(Ingatlah), ketika Allah
mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat
berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah
dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah,
Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah
(suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup
kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta
sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari
kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala
kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu
orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan
sihir yang nyata". (Al Maa'idah: 110)
”
Isa tidak dibunuh ataupun disalib
Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah
dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib
adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ
اللَّـهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ
وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِ
مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
“
...dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang
yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An
Nisaa': 157)
”
Isa diangkat ke langit
Muslim
menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa ditangan
musuhnya. Al-Qur'an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa, tetapi
mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh
Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat
yang hanya Allah yang tahu tentang hal ini. Al Qur'an menjelaskan
tentang peristiwa penyelamatan ini.
بَل رَّفَعَهُ اللَّـهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّـهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
“
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya, dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa':158)
”
Ramalan dan misi Isa di akhir zaman
Turun kembali ke bumi
Dari keterangan hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari
kiamat/akhir zaman Isa akan di turunkan oleh Allah dari langit ke bumi.
Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut:
“Tidak ada seorang
nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun
(dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia
adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih
kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang
dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air
waulupun ia tidak basah.”
“Sekelompok dari ummatku akan tetap
berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari
kiamat,sehingga turunlah Isa bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka
(Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah salat kami”. Ia menjawab: ”Tidak,
sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian
yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini
(ummat Islam).”
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi
imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: ”Hendaklah yang maju itu
pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari langit
adalah menuaikan salat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di
atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang di imami oleh Imam
Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
“Isa ibnu Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi
kedzaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh
penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan
menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan
berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya
selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas
dajjal.
Membunuh Dajjal
Turunnya Isa ke bumi mempunyai
misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala
penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas
semua musuh-musuh Allah.
Dikisahkan setelah Isa selesai
menunaikan salat, ia berkata: "Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin)
semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu
mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal yang baru saja
mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan
pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang
Maha Tinggi. Begitu Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti
garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan
tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya
Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam
air, akan tetapi Isa berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku berhak untuk
menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa menombak dan membunuhnya,
maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya.
Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi, bahwa
dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal (dajjal
mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh
Isa.
Menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj
Salah satu tugas besar dia setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.
Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat
besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya,
jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan
api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para
pemanah dan perisai mereka.
Maka saat mereka telah keluar (dari
dinding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka
Allah berkata kepada Isa ibnu Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah
mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi
oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur
(Thursina)”
Di Thur terkepunglah Nabiallah ‘Isa beserta para
sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar
kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya,
menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di
bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Isa
dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah, maka Allah mengutus
seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai
dengan kehendak Allah, kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak
meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi
bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist rasulullah sebagai berikut:
Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ
“
...dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. (Al Anbiyaa' 21:96)
”
Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan
berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian
mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan
mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila
sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air
sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka
melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu
di sini pernah ada air", dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa
kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah
seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi,
maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang
dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali
dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar
dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak
terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada
seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk
melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah
salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah
mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan
sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki
tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan
musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan
melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang
rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua
susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus
yang tidak pernah dipotong.”
Menjadi pemimpin yang adil
Menurut suatu riwayat, Isa setelah turun dari langit akan menetap dibumi
sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh
keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut:
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam hampir
akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia
akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan
harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga
satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”
Menunaikan ibadah haji
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibnu Maryam akan
mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau
umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”
Isa akan wafat
Setelah Isa menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah akan
mewafatkan dia. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Isa akan
diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih kemudian dunia akan mengalami
kiamat.
Al-Hawâriyyûn (Pengikut)
Dalam berdakwah, Isa
didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya
12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil, sehingga
masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil
bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari tersebut
tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para sahabat Isa ini
terdapat dalam surat Al-Mâ'idah: 111-115 dan surat Ãli-'Imrân: 52. Dalam
surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk menurunkan
makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan diambil
karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini
makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
Kepercayaan dasar Islam tentang Isa
Isa disebutkan dengan banyak nama di dalam Al-Quran. Sebutan yang
paling umum adalah "Isa bin Maryam" (Isa putra Maryam), kadang-kadang
diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui sebagai seorang nabi dan
utusan (rasul) Allah. Istilah wadjih ("patut dihargai dalam dunia ini
dan selanjutnya"), mubārak ("diberkati" atau "sumber manfaat bagi orang
lain"),`abd-Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam
Al-Qur'an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
Nama lain
yang sering disebutkan adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke "Mesias".
Islam menganggap semua nabi, termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan
tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga tidak sama dengan konsep Kristen
tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan kata Masih dalam Al
Qur'an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai seorang yang
diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan mukjizatnya antara lain
ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan mata orang buta.
Ayat Qur'an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang berarti "firman
Tuhan") sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya sebagai
sebagai utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.
Teologi
Ajaran Islam menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja.
Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut
Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan
Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep
Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa sebagai manusia biasa
yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan
manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah
saja. Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang
muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian
menolak konseptrinitas dalam Ketuhanan Kristen, seperti juga konsep
tentang Ketuhanan Yesus.
Pendahulu Muhammad
Muslim
meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad, dan
menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai
penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat
Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul
setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai
Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah memberitahukan
tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim menyatakan bahwa kata bahasa Yunani
parakletos, yang berarti "penghibur" yang diramalkan akan datang dalam
Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti
"termasyhur, agung, terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab
dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad, diperkuat dengan sebuah dalil
al-Qur'an, yang berbunyi:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا
بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّـهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا
بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن
بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا
هَـٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
“
...dan (ingatlah) ketika Isa
ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:
"Ini adalah sihir yang nyata". (A-Shaf 61:6).
Post a Comment