KISAH NABI YUNUS
Nabi Yunus A.S
Ibnu Sa'd mengatakan bahwa Yunus
bin Matta dari keturunan Benyamin bin Ya'qubbin Ishaq bin Ibrahim. Yunus
(Arab:يونس atau يونان Yunaan, Inggris: Jonah, Ibrani:Yonah, Latin:
Ionas) (sekitar 820-750 SM) adalah salah seorang nabi dalam agama Samawi
(Islam,Yahudi, Kristen) yang disebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surah
Yunus dan dalamAlkitab dalam Kitab Yunus. Ia ditugaskan berdakwah kepada
orang Assyiria diNinawa-Iraq. Namanya disebutkan sebanyak 6 kali di
dalam Al-Quran dan wafat di Ninawa-Iraq.
Berdakwah di Ninawa
Yunus bin Mata semula adalah seorang rasul yang dikirim kepada Bani
Israil, yang dirinya menegaskan berulang-ulang bahwa akan ada bencana
besar apabila Bani Israil tidak mau bertobat. Ketika Yunus sangat yakin
bahwa ada bencana besar segera menimpa Bani Israil, pada akhirnya ia
mendapati banyak orang di antara Bani Israil bertobat karena ada nabi
lain yang berhasil mengajak mereka meninggalkan berhala-berhala. Yunus
pun menganggap dirinya sendiri sebagai seorang pendusta dan penjahat
yang telah mengancam Bani Israil. Di sisi lain, Yunus menjadi kesal dan
tidak mau diutus oleh Allah ketika mendapat perintah oleh untuk
memperingatkan penduduk Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah
berhala, dan suka melakukan kejahatan. Yunus pun meninggalkan Bani
Israil dalam keadaan marah dan malu dan ingin pergi sejauh mungkln,
walaupun ia mengakui dan menerima tugas ini setelah mendapat cobaan
berat. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka
tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya
ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh.
Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang
yang tenang dan sederhana.
Yunus ditelan ikan Nun
Keadaan
Yunus sebelum ke Ninawa tidak menentu. Ia mengembara tanpa tujuan dengan
putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan
melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang kapal
itu, dan ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal
bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan
membuang salah seorang di antara mereka ke laut. Undian pertama jatuh
pada Yunus, namun undian diulang karena penumpang merasa Yunus tidak
layak dibuang sedang ia orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang
kedua, dan ketiga, tetap nama Yunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah
kehendak Allah, ia kemudian rela menjatuhkan diri ke laut. Allah
kemudian mengirim ikan Nun (paus) untuk menelan Yunus. Di dalam perut
ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia
bertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laa ilaaha illa Anta,
Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau,
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat
dhalim)" Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun
mendamparkan Yunus di sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang
menumbuhkan pohon labu, agara Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya
dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih, ia diperintahkan ke
Ninawa, dimana penduduk Ninawa yang beriman kepada Allah. Yunus kemudian
mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
Penolakan penduduk Ninawa
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal
yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka
tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang
telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat
kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawaagama itu adalah seorang
asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi
Yunus: "Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah
yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah
tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek
moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang membenarkan kami
meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan
menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalah orang asing yang
datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu
sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu.
Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran
moyang kami". Nabi Yunus berkata: " Aku hanya mengajakmu beriman dan
bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku
hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan
menuntunmu di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah
atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku.
Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan
menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan
adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum
kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan menantang:
"Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu.
Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!" Nabi Yunus
tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ia pergi dengan
marah dan jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka.
Penduduk Ninawa bertobat
Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap,
binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin
bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancaman
Yunus benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus
adalah orang yang benar, dan ajaran Islam Dari Allah s.w.t. Mereka
kemudian beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka
lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta
pengampunan Allah atas dosa mereka. Allah Yang Maha Pemaaf-pun
mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sediakala.
Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa
mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.
Kaum
Yunus disebut dalam Al-Qur'an sebagai satu-satunya kaum yang berhasil
menerima dan bertobat setelah mendengar seruan seorang rasul.
Post a Comment