KISAH NABI YUSUF
Genealogi
Yusuf adalah cucu dari Ishaq,
silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Yaʿqub bin Ishaq bin Ibrahim bin
Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin
Arfahsad bin Syam bin Nuh. Yusuf merupakan putera ketujuh (ada sumber
mengatakan anak kesebelas) Yaʿqub dan Yusuf mempunyai ibu yang dikenali
sebagai Rahil (Rahel) dengan adiknya,Bunyamin (Benyamin). Yusuf menikah
dengan seorang gadis yang bernama Ashenath kemudian memiliki dua orang
anak yang bernama Manessa (Manasye) dan Ephiraim (Efraim).
Sedangkan Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul Qishashul Anbiya’
menuliskan bahwa Yusuf menikahi Ra’il binti Ra’ayil, janda dari Qithfir,
kemudian lahirlah dua orang putra, yakni Afrayim dan Mansa.
Biografi
Yusuf mempunyai 12 orang saudara lelaki dan mempunyai rupa yang tampan
dan dimanja oleh bapaknya. Walau bagaimanapun, ibu kandungnya wafat
ketika ia berusia 12 tahun.
Kasih sayang berlebihan yang
diperolehnya dari Nabi Yaqub membuat iri dan dengki saudara-saudara yang
mewujudkan komplot menarik perhatian bapak mereka. Mereka berencana
untuk membunuh dia.
Yahudza, anak lelaki keempat dari Yaʿqub dan
yang paling tampan dan bijaksana di antara mereka tidak setuju dengan
rencana pembunuhan itu karena perlakuan tersebut adalah dilarang. Maka,
demi menghalau Yusuf, dia merencanakan untuk mencampakkan dia ke dalam
sebuah 'sumur tua' yang terletak di persimpangan jalan tempat
kafilah-kafilah dagang dan para musafir beristirahat. Dengan itu,
kemungkinan Yusuf akan diselamatkan dari sumur tersebut dan dibawa oleh
siapa saja untuk dijadikan budak.
Kisah dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an mengawali kisah Yusuf saat ia masih muda. Ia bermimpi melihat
sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya (Yusuf 12:4).
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ
كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Di
antara kisah-kisah itu adalah kisah Yûsuf(1) ketika ia berkata kepada
ayahnya, "Wahai ayahku, aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari
dan bulan, tunduk dan bersujud di hadapanku." (1) Lihat catatan kaki
tafsir ayat 84 dan 85 surat ini. (4)
Mimpi itu ia beritahukan
kepada ayahnya, Yaqub yang menyuruhnya agar tidak memberitahukan mimpi
itu kepada saudara-saudaranya yang pencemburu (Yusuf 12:5).
قَالَ
يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ
كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Ayahnya berkata, "Hai anakku, jangan kamu ceritakan mimpi itu kepada
saudara-saudaramu, sebab akan menimbulkan kedengkian di hati mereka
sehingga mereka tergoda oleh setan untuk mengatur siasat mencelakakanmu.
Mereka akan membuat tipu daya dan berbuat makar terhadapmu.
Sesungguhnya setan adalah musuh manusia yang sangat nyata. (5)
Yusuf juga merupakan anak yang paling disayangi Yaqub, sehingga
saudaranya merasa cemburu dan mereka merencanakan suatu rencana untuk
membuang Yusuf (Yusuf12:8).
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Yaitu, ketika saudara-saudara Yûsuf berkata kepada sesama mereka,
"Sesungguhnya Yûsuf dan saudara kandungnya lebih dicintai oleh ayah kita
daripada kita sendiri, padahal kita adalah satu kelompok yang kuat dan
lebih bermanfaat bagi ayah daripada mereka berdua. Dengan lebih
menganakemaskan Yûsuf dan saudara kandungnya daripada kita, sesungguhnya
ayah kita telah keliru dan jauh dari kebenaran. Padahal kebenaran itu
amat jelas." (8)
Saudara-saudara Yusuf meminta izin pada Yaqub
untuk membawa Yusuf pergi bersama mereka, dan mereka diizinkan. Dalam
perjalanan, Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan ditinggal pergi oleh
saudara-saudaranya hingga kemudian ia ditemukan oleh kafilah dagang yang
kemudian menjualnya di Mesir. Orang yang membeli Yusuf adalah Qithfir,
seorang raja Mesir yang mempunyai julukan Al Aziz.
Mukjizat
Ketampanan rupa
Yusuf di dalam Al-Qur'an dikatakan sebagai pria tertampan di
dunia.Pernyataan ini digambarkan ketika Yusuf tumbuh remaja, istri
tuannya yang bernama Zulaikha menggodanya karena tidak bisa menahan daya
tarik ketampanannya dan setiap wanita yang melihatnya pasti terkesima,
namun Yusuf menolaknya (Yusuf 12:23).
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ
فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ
لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّـهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Wanita yang rumahnya ditempati
Yûsuf di bawah kekuasaannya ingin merayu Yûsuf agar ia mau
menggaulinya. Wanita itu mendekat ke hadapan Yûsuf dan menampakkan
keindahan tubuhnya. Ia menutup semua pintu rapat-rapat dan berkata,
"Kemarilah mendekat kepadaku, telah kusediakan diriku untukmu." Yûsuf
berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari segala bentuk kejahatan.
Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu besamamu sementara suamimu yang
mulia itu adalah tuanku yang telah memposisikan aku dengan baik?
Sesungguhnya tidak akan beruntung orang-orang yang menzalimi manusia
dengan berkhianat melakukan zina." (23)
Sehingga ia mengancam Yusuf akan dipenjarakan, jika tidak mengikuti perintahnya (Yusuf 12:32).
قَالَتْ فَذَٰلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ ۖ وَلَقَدْ رَاوَدتُّهُ
عَن نَّفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ ۖ وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ
لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِّنَ الصَّاغِرِينَ
Istri al-'Azîz
mengomentari omongan mereka dengan berkata, "Pemuda tampan yang telah
memesona dan membuat kalian terkagum-kagum itulah yang membuat kalian
mencerca aku. Aku telah memintanya dan mencoba memperdayanya untuk
memenuhi ajakanku, tetapi ia enggan, seakan-akan dirinya terjaga dan ia
ingin selalu terus menjaganya. Sungguh, jika ia tidak menuruti
perintahku, maka ia akan dijebloskan ke dalam penjara dan akan menjadi
terhina." (32)
Namun, Yusuf tetap teguh dan ia akhirnya dipenjarakan (Yusuf 12:33).
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ
ۖوَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ
الْجَاهِلِينَ
Yûsuf berkata, setelah mendengar ancaman istri
al-'Azîz dan juga mendengar nasihat wanita-wanita itu agar menuruti saja
keinginannya, "Ya Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada permintaan
mereka kepadaku. Sebab, itu berarti melanggar perintah-Mu. Kalau saja
Engkau tidak melindungi aku dari makar dan tipu daya mereka, niscaya aku
cenderung mengikuti mereka, sehingga aku termasuk orang-orang bodoh dan
bersalah." (33)
Yusuf dipenjarakan bersama dua orang tahanan.
Pentakwil mimpi
Di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran yang tinggi dan dapat menafsirkan mimpi (Yusuf 12:36).
وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي
أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ
رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ ۖ
إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Bersama Yûsuf, masuk pula ke
dalam penjara dua orang pemuda dari pelayan raja. Salah seorang di
antara mereka berkata kepada Yûsuf, "Aku bermimpi memeras anggur untuk
kujadikan khamar." Yang lainnya berkata, "Aku bermimpi membawa roti di
atas kepala, kemudian sebagian roti itu dimakan burung. Beritahulah
kami, hai Yûsuf, takwil mimpi kami dan kesudahan nasib kami berdasarkan
petunjuk mimpi itu. Sesungguhnya Kami sangat yakin bahwa kamu termasuk
orang-orang yang mempunyai sifat baik dan kemampuan menakwil mimpi
dengan baik." (36)
Yusuf berhasil dalam menafsirkan mimpi 2
tahanan lainnya, mimpi mereka adalah bahwa salah satu dari mereka akan
dihukum mati, dan yang lainnya akan dibebaskan dan kembali bekerja
sebagai penuang air minum raja. Maka, Yusuf meminta pada temannya yang
akan dibebaskan untuk mengemukakan masalahnya kepada raja. Namun, ketika
dibebaskan, ia melupakan Yusuf, sehingga ia tetap dipenjara.
Beberapa tahun kemudian, raja bermimpi dan menanyakan apa artinya.
Penuang minuman tersebut akhirnya ingat pada Yusuf, dan ia menanyakan
Yusuf apa arti mimpi raja. Yusuf menafsirkan mimpi raja bahwa akan
terjadi tujuh panen yang berlimpah, kemudian diikuti tujuh panen yang
sedikit, dan kemudian ada tahun yang penuh dengan hujan. Raja yang
mendengar tafsir Yusuf, akhirnya memanggilnya. Namun, sebelumnya Yusuf
meminta kepada orang-orang yang menuduhnya ditanyai apa yang sebenarnya
terjadi. Zulaikha akhirnya mengakui apa yang dilakukannya pada Yusuf.
Yusuf akhirnya dibebaskan dan raja menghendaki ia bekerja untuknya.
Yusuf akhirnya meminta agar ia ditugaskan untuk mengurus hasil bumi di
negeri itu.
Selama tahun-tahun yang diramalkan paceklik,
saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk meminta makanan. Mereka
diperbolehkan menghadap Yusuf yang mengenal mereka, namun mereka tidak.
Yusuf meminta mereka jika ingin meminta makanan lagi, mereka diharuskan
membawa adik laki-laki bungsu mereka. Mereka akhirnya membawa adik
bungsu mereka pada pertemuan berikutnya. Pada adik bungsunya itulah,
Yusuf mengungkapkan kisahnya bahwa ia dipelakukan jahat oleh
kakak-kakaknya. Yusuf akhirnya bekerja sama dengan adiknya. Adiknya
untuk sementara ditinggal bersamanya. Yusuf berpura-pura bahwa adiknya
ditahan karena mencuri gelas minum raja. Pada saat itu juga, Yaqub
kehilangan penglihatannya karena merasa kehilangan Yusuf dan saudaranya.
Ketika saudara-saudara Yusuf datang lagi kepadanya, Yusuf mengungkapkan
jati dirinya pada mereka. Saudara-saudara Yusuf akhirnya meminta maaf
atas tindakan mereka. Yusuf kemudian meminta mereka membawakan bajunya
kepada ayahnya dan mengusapkan pada wajah ayahnya untuk memulihkan
penglihatannya dan juga memerintahkan mereka untuk membawa orangtua dan
keluarga mereka ke Mesir. Setelah tiba di Mesir, orang tua dan
saudara-saudaranya bersujud untuk menghormatinya. Yusuf kemudian
mengingatkan akan mimpinya pada masa muda yang ditafsirkan oleh ayahnya;
sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya.
Post a Comment