Header Ads

test

KEUTAMAAN SALAT SUBUH YANG MUNGKIN KITA BELUM TAHU

Keutamaan Salat Subuh 



1. Berada di jaminan Allah Subhana huwata'ala

Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, orang yang senantiasa Shalat Subuh berjamaah akan selalu berada di dalam Jaminan ALLAH SWT baik ketika di dunia ataupun di akhirat.

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Jundub bin Abdullah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menuntut kamu dengan sesuatu yang berada di dalam jaminan -Nya, sebab barangsiapa yang dituntut oleh Allah dengan sesuatu dari apa yang ada pada jaminan -Nya maka dia pasti akan merasakan akibatnya, lalu Allah akan mencampakkan dia di atas wajahanya di dalam neraka Jahannam

HR. Muslim di dalam kitab shahihnya: 657

Pada faktanya, umat muslim terutama kaum pria sangat jarang membiasakan untuk shalat subuh berjamaah di masjid kecuali pada bulan Ramadhan. Padahal Rasulullah Muhammad hingga wafatnya sangat menjaga shalat berjamaah (tidak hanya subuh saja). Jaminan langsung diberikan oleh Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan semesta alam, yang dapat menghadirkan keselamatan di dunia maupun di Akhirat.

Bagaimana bisa kita tidak tertarik dengan tawaran yang maha dahsyat ini. Tawaran yang langsung diberikan Allah SWT. Apakah dengan perkara amalan mudah seperti ini yang kita lalaikan, kita bisa terjerumus ke jahannam ?? Na'udzubillah.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah, selagi Allah masih memberikan pinjaman hidup, masih memberikan kita kesempatan untuk berladang amal di dunia dan kita petik hasilnya di Akhirat yang cepat atau lambat akan kita datangi.

Mari selamatkan diri kita dan keluarga kita dengan membiasakan shalat subuh berjamaah di Masjid.


Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ammarah bin Ruwaibah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

Tidak akan pernah masuk neraka orang yang menjalankan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum tenggelamnya, yaitu shalat fajar dan asar

Kita memiliki banyak waktu luang di waktu Ashar dan badan yang segar di waktu subuh, bagaimana bisa kita bisa melalaikan kedua Shalat wajib tersebut padahal Nikmat kesehatan sudah ALLAH berikan sebesar-besarnya kepada kita ??

Namun, inilah kebiasaan manusia, yang lebih banyak mementingkan kehidupan dunia tanpa pernah peduli dengan masa depan yang lebih kekal, lebih pasti di Akhirat. Lebih takut jika miskin di dunia daripada miskin di Akhirat. Padahal ALLAH lah yang maha mengatur rezeki mahluk ciptaannya.

Apakah kita tidak termotivasi dengan Hadits Rasulullah diatas ??? Saat adzan memanggil di waktu ashar, sejenak kita tinggalkan urusan dan aktifitas dunia untuk menghadap Allah dan Adzan subuh bersahut-sahutan, kita bersegera pergi ke masjid untuk menghadap-NYA. Percayalah, ALLAH akan merasa senang dengan kebiasaan tersebut.

Sebagai ilustrasi, bagaimana jika pak RT, ataupun atasan anda memanggil anda melalui pengeras suara untuk segera menghadap.. Apakah anda menunda-nunda atau segera memenuhi panggilannya ??? saya yakin, anda pasti segera memenuhi panggilan mereka dengan berbagai alasan.

Nah bagaimana jika ALLAH yang memanggil melalui muadzin?? Apakah kita segera menghadap ?? silahkan direnungkan.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Musa Al-Asya’ari bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka dia akan masuk surga”.

Al-Bukhari: 574 dan Muslim: no: 635

Kedua shalat tersebut adalah Ashar dan Subuh. Pada waktu Ashar, matahari biasanya sudah tidak bersinar dengan teriknya maka dari itu alangkah mudahnya bagi kita untuk melangkahkan kaki ke Masjid untuk shalat Ashar berjamaah sementara waktu subuh saat Matahari belum terbit, suasana masih bersih, udara masih sejuk dan menyehatkan dan akan lebih nikmat lagi berjalan kaki atau berkendaraan pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.

Mari kita jaga kedua shalat tersebut agar dikerjakan selalu tepat pada waktunya di tempat adzan dikumandangkan. Rasulullah sudah menyampaikan kabar gembira diatas barangsiapa yang shalat pada waktu yang dingin + dengan shalat fardhu lainnya, dia akan masuk surga. Alangkah syahdunya hadits ini, namun sayangnya kesombongan dan kesibukan kita membuat kita lalai dari mengerjakan keduanya padahal ALLAH maha melihat.


“…dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS. Al-Isro’: 78)

Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Saling berdatangan menghampiri kalian malaikat malam dan malaikat siang, lalu mereka berkumpul pada shalat fajar dan asar, kemudian naiklah malaikat yang mendatangi kalian pada waktu malam, lalu Allah SWT bertanya kepada mereka dan Dia Maha Mengetahui tentang keadaan mereka: Bagaimanakah kalian meninggalkan hamba-hamba -Ku?. Maka mereka berkata: Kami meninggalkan mereka dalam keadaan mendirikan shalat dan mendatangi mereka dalam keadaan mendirikan shalat”.

Al-Bukhari: 555 dan Muslim: no: 632

Berikut penjelasan yang diberikan oleh ustadz Ahmad Sarwat LC di eramuslim.com mengenai hadits diatas

Tentu saja malaikat menyaksikan semua shalat setiap hamba, bukan hanya shalat shubuhnya saja. Bahkan semua gerak gerik, tindak tanduk serta segala yang tersirat di dalam kepala kita, Allah SWT telah mengetahuinya. Dan tidak lepas dari catatan para malaikat.

Namun mengapa ada firman Allah SWT yang menyebutkan bahwa shalat shubuh itu disaksikan oleh para malaikat?

Pertama, ayat itu tidak boleh langsung ditafsirkan dengan pendekatan mahfum mukhalafah, atau pendekatan terbalik. Kalau Allah SWT menyebutkan bahwa shalat shubuh itu disaksikan oleh para malaikat, bukan berarti shalat selain shubuh tidak disaksikan.

Kedua, penjelasan lebih dalam tentang mengapa Allah SWT mengatakan bahwa shalat shubuh itu disaksikan adalah karena ada momentum khusus yang terjadi saat shalat shubuh.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmizy disebutkan bahwa salah satu sebab mengapa shalat Shubuh itu disaksikan oleh para malaikat, karena pada waktu shubuh itu disaksikan oleh malaikat malam dan juga oleh malaikat siang.

Mari kita perhatikan hadits berikut ini baik-baik:

Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang firman Allah SWT, "Wa Qur’anal fajri inna qur’anal fajri kana masyhuda: Disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang. (HR. Tirmizy dengan derajat hasan shahih)

Jadi momentum yang kami maksud itu adalah adanya dua rombongan malaikat yang menjadi saksi atas shalat shubuh yang dikerjakan seorang hamba. Yaitu malaikat malam dan malaikat siang. Sedangkan shalat lainnya, hanya disaksikan oleh satu rombongan malaikat. Kalau shalat itu shalat malam, maka disaksikan oleh malaikat malam. Sedangkan kalau shalat itu siang hari, maka disaksikan hanya oleh malaikat siang saja.

Selain itu juga ada riwayat yang lebih shahih oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah.

Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Keutamaan shalat berjamaah dengan shalat sendirian adalah 25 derajat. Dan malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada saat shalat shubuh." (HR Bukhari)

Maka sudah jelas apa yang menjadi pertanyaan anda dengan adanya kedua hadits di atas.

Sumber : Eramuslim.com


Orang yang mendirikan shalat fajar akan mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah di dalam kitab sunannya dari Sahl bin Sa’d Al-Sa’idi bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

Berikanlah kabar gembira bagi mereka yang berjalan pada kegelapan menuju mesjid bahwa mereka mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat

Sunan Ibnu Majah: no: 781

Penjelasan

Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia padam. Matahari akan di gulung dan bintang-bintang pun berjatuhan, sebagaimana firman Allah swt :

"Apabila matahari di gulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan". (QS. At-Takwir : 1-2).

Manusia di bangkitkan dalam keadaan gelap gulita. Gelap yang berlipat ganda. Saat itu, manusia sangat membutuhkan cahaya supaya bisa meraba jalannya, agar bisa melewati kumpulan orang-orang yang begitu banyak jumlahnya. Tatkala melewati Sirath (jembatan di akhirat), cahaya sangat dibutuhkan. Sirath ini mengerikan kondisinya. Tidak akan ada yang bisa melewati, kecuali orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw menggambarkan keadaan manusia pada saat melewati Sirath dengan sabdanya :

"Yang pertama kali lewat di antara kalian bagaikan kilat".

Aku (Abu Hurairah) bertanya, 'Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, apa maksud "berjalan seperti kilat" ?. Beliau saw melanjutkan, "Tahukah kamu bagaimana kilat pergi dan datang dalam sekejap?

Kemudian ada yang berjalan seperti angin, seperti burung, dan ada juga yang berlari. Perjalanan mereka sesuai dengan amalan mereka. Sedangkan Nabi kalian ini (Muhammad saw) berdiri (menunggu) di atas Shirath seraya berdo'a, 'Ya Allah, selamatkanlah..... selamatkanlah......

Sampai ada yang amalannya (karena sedikit) tak sanggup (membawa si hamba tadi) sehingga ada orang yang tidak bisa lewat melainkan dengan merayap.

Pada kedua sisi Shirath terdapat pengait-pengait dari besi yang akan menyambar siapa saja yang Allah swt perintahkan untuk di sambar. Ada yang tersambar hingga bagian tubuhnya robek/terputus namun ia selamat, dan ada juga yang terkait lalu terhempas ke neraka.

Abu Hurairah ra berkata, 'Demi Zat yang jiwa Abu Hurairah di tangan-Nya, sesungguhnya dasar neraka jahannam dalamnya sejauh tujuh puluh musim (tahun). (HR.Muslim)

Pada hari yang sangat berat dan gelap itu, Allah swt hanya memberikan cahaya kepada semua orang Islam. Maksudnya, pada awalnya diberikan kepada semua orang yang menyatakan Islam ketika di dunia. Namun sebagian dari mereka akan jadi munafik, yang hanya berbicara dengan lisannya, tetapi hatinya mengingkari. Sehingga apabila semuanya sudah mendekati Sirath, Allah hanya akan memberikan cahaya itu kepada orang-orang mukmin, yang jujur saja.

Lenyaplah cahaya bagi orang-orang munafik. ketakutan dan kebingungan pun menyelimuti mereka. Walhasil mereka bersandar pada orang-orang mukmin, meminta sedikit cahaya yang ada pada mereka. Orang mukmin mengisyaratkan mereka kembali ke tempat dimana Allah swt telah memberikan cahaya-Nya. Lalu orang-orang munafik tadi kembali ke tempat semula. Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Hancurlah seluruh harapan mereka. Selanjutnya mereka meminta tolong, padahal (waktu itu), tidak ada kesempatan untuk lari menyelamatkan diri.

Rincian peristiwa ini terdapat lebih dari satu hadits dalam Shahih Muslim, dan Allah swt menggambarkan hal itu di dalam Kitab-Nya yang mulia :

"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. (Dikatakan kepada mereka), 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang yang beriman, 'Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu'. Dikatakan (kepada mereka), 'kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)'. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu, di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya ada siksa.

Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, 'Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu. 'Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta di tipu angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah swt; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.

Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali." (QS.Al-Hadid:12-15).

Dari mana orang-orang mukmin mendapatkan cahaya agung pada hari yang sangat gelap gulita itu? Cahaya itu amal perbuatan mereka yang banyak ketika di dunia. Cahaya itu adalah janji Allah swt sebagai balasan bagi amal-amal mereka. Di antara amalan ini adalah : Shalat Subuh berjamaah.

Bacalah hadits yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al-Aslami ra. Ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat". (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

'Orang yang banyak berjalan' maksudnya adalah mereka yang membiasakan diri melaksanakan keutamaan yang besar ini.

'Dalam Kegelapan' maksudnya Shalat Isya' dan Shalat Subuh.

Ungkapan "menuju masjid" merupakan dalil yang jelas bahwa cahaya itu diberikan kepada orang yang membiasakan diri Shalat Subuh dan Isya' berjamaah di masjid. Shalat yang di maksud disini tidak hanya sekedar Shalat berjamaah saja, namun Shalat ini harus dilaksanakan di rumah Allah swt, Masjid.

Ini merupakan bantahan bagi sebahagian orang Islam yang melaksanakan Shalat di rumah bersama istri dan anak mereka. Mereka berkeyakinan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan suatu keutamaan. Karena melatih keluarga untuk Shalat, dan untuk mengangkat derajat mereka (anak dan istri) agar memperoleh pahala berjamaah.

Namun Allah swt yang membuat syariat dan undang-undang memerintahkan pada muslim laki-laki untuk Shalat di masjid, dan memberikan pahala yang sama pada perempuan yang melaksanakan Shalat di rumah. Sedangkan pembiasaan anak untuk melaksanakan Shalat jamaah adalah dengan membawa mereka ke masjid, atau Shalat bersama mereka di rumah. Shalat di rumah pun hanya Shalat Sunnah, bukan Shalat Wajib.

Allah swt akan memberikan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah. Artinya, Dia tidak akan mencabut cahaya tersebut dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim. Dia akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.

Tidak di ragukan lagi, cahaya bagi orang yang beriman di hari kiamat berbeda-beda. Tidak semua mukmin mendapatkan cahaya seperti mukmin yang lain. Kadar cahaya tersebut disesuaikan dengan amalan mereka. Disinilah Shalat Subuh berperan. Allah swt akan memberikan cahaya sempurna bagi orang beriman karena Shalat Subuh di hari kiamat kelak.

Bahkan Rasulullah saw yang begitu memperhatikan umatnya dan mencintai pengikutnya. mengajarkan dzikir khusus pada saat berjalan menuju masjid tatkala kegelapan masih menyelimuti bumi.

Rasulullah saw mengajarkan do'a yang berisi permohonan agar Allah memberikan cahaya yang menyinari hidup mereka. Agar Allah memberi cahaya di dalam kubur mereka, dan agar cahaya tersebut tetap bersama mereka hingga hari kiamat.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, bahwa ketika Rasulullah saw keluar untuk melaksanakan Shalat Subuh, beliau berdo'a :

"Ya Allah berikanlah cahaya pada hati, lisan, telinga, dan mata hamba. Jadikanlah cahaya dari belakang, depan, dan di bawah hamba. Ya Allah berikanlah pada hamba cahaya".

Lafal do'a di atas diriwayatkan oleh Muslim, dan di dalam riwayat Al-Bukhari ada tambahan lafal :

"Dan dari sebelah kanan dan sebelah kiri hamba berikanlah cahaya".

Cahaya ini tidak hanya menyinari alam kubur dan akhirat saja, tapi juga memberikan cahaya di dunia. Kadang kala manusia terlilit permasalahan dunia, hingga tak mampu lagi membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang benar dan salah. Apalagi di zaman yang penuh dengan cobaan seperti sekarang ini.

Rasulullah saw menggambarkannya dalam hadits yang di riwayatkan dari Abu Hurairah ra. Beliau bersabda :

"Segeralah beramal shalih untuk menghadapi fitnah yang menyerupai gelapnya malam". (HR.Muslim)

Pada masa fitnah yang gelap ini, bila seorang mukmin mampu menapaki jalannya, ia tidak akan tersesat dan sengsara. Allah swt akan menunjukkan hikmah, dan kemaslahatan dunia dan di akhirat.

"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?" (QS.Al-An 'Am : 122)

Kita memohon semoga Allah swt memberikan cahaya di dunia, di alam kubur, dan di akhirat. Sesungguhnya dia yang memiliki kekuasaan untuk melakukan itu semua.

6. Seakan akan sholat semalam suntuk
Akan ditulis baginya bangun semalam suntuk.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Utsman bin Affan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Barangsiapa yang shalat isya’ secara berjama’ah maka sungguh dia seakan-akan bangun setengah malam dan barangsiapa yang shalat subuh secara berjama’ah maka seakan-akan dia shalat semalam suntuk”.

HR. Muslim: no: 656

Semua keutamaan di atas hanya pantas didapatkan oleh seorang mukmin sejati. Karenanya shalat yang paling berat atas orang munafik adalah shalat subuh ini, karena mereka tidak pantas untuk mendapatkan semua keutamaan di atas.

Kondisi ini sangat disadari oleh Rasulullah saw sejak mula, meskipun di saat itu para shahabat senantiasa menjaga shalat secara berjama‟ah. Empati dan kehalusan perasaan Rasulullah saw itu kemudian mendorong beliau untuk bersabda seperti di dalam hadis di atas, “Andaikata mereka mengetahui pahala shalat Isya‟ dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak”. Bisakah kita bayangkan, orang antri berjam-jam untuk mendapatkan kupon beras murah? Pernahkan kita mendengar orang sampai rela pingsan hanya untuk mendapatkan jatah bantuan tunai yang besarnya hanya Rp. 500.000,-. Tetapi pernahkah kita mendengar orang antri untuk berwudlu sebelum shalat subuh? Kemudian mari kita bandingkan, mengapa mereka rela antri demikian berat hanya untuk keuntungan dunia yang tidak seberapa, sementara untuk mendapatkan besarnya pahala yang tidak terperikan kita enggan?

Subhanallah… Demikian mendalam penjelasan Rasulullah saw tersebut. Untuk mendatangi jamaah shalat subuh, bahkan kalau tak bisa berjalan, tidak ada pemandu, dengan merangkak pun tetap akan dilakukannya. Kira-kira sebesar apa pahala yang ada pada shalat Subuh itu sehingga orang yang mengetahui keutamaannya akan mau berangkat untuk jama‟ah Subuh, meskipun dengan merangkak?.

Pahala yang didapatkan dengan shalat subuh berjamaah seolah dia sholat semalaman suntuk.. Siapa yang tidak tertarik dengan upah yang demikian ??? kebanyakan manusia lebih beriman pada yang tampak (di dunia) sedangkan tawaran yang diberi ALLAH dihiraukan begitu saja padahal semua pahala dan manfaat akan kembali kepada diri sendiri di hari kemudian.


7. Aman dari sifat kemunafikan

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafiq adalah shalat isya dan shalat fajar, seandainya mereka mengetahui keutamaan yang terdapat padanya niscaya mereka pasti mendatanginya dengan cara merangkak, sungguh aku ingin untuk mendirikan shalat, kemudian aku memerintahkan seorang lelaki untuk mengimami shalat, kemudian aku pergi bersama sekelompok orang yang membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak menghadiri shalat berjama’ah untuk membakar rumah mereka dengan api”

Al-Bukhari: 657 dan Muslim: no: 651

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Mas’ud RA berkata:

Sungguh aku telah melihat dari golongan kami dan tidaklah ada orang yang meninggalkan shalat jama’ah kecuali orang yang munafiq, yang telah diketahui kemunafiqannya. Sungguh seorang lelaki dibawa menuju shalat jama’ah dengan diapit di antara dua lelaki sehingga dia bisa tegak di dalam shaf.

Shahih Muslim: no: 654

Ibnu Umar berkata:

Sungguh apabila kita tidak melihat seseorang menghadiri shalat isya’ dan fajar maka kami berprasangka buruk terhadapnya”

Shahih Ibnu Hibban: 5/455 no: 2099

Rasulullah saw juga bersabda:

Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam shalat ‘atamah (yakni shalat isya’) dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

HR. Bukhari, Ahmad

Beberapa hadits diatas mengungkapkan bahwa begitu besarnya pahala nilai shalat subuh bahkan jika kita tahu pahalanya, akan kita datangi walau dalam keadaan merangkak. Subhanallah.

Ayo bersemangat untuk shalat subuh berjamaah.

8. Lebih baik dari dunia beserta isinya
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Dua rakaat shalat fajar (sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya”.

R. Muslim: no: 725

Subhanallah,,,Kalaulah sunnah fajar saja lebih baik dari dunia dan seisinya, berupa harta, istana, sungai-sungai, istri-istri dan lain-lain baik segala kebutuhan yang disenangi manusia dan kelezatannya, lalu bagaimanakah dengan shalat fajar itu sendiri???.

Berapa besar pahala dan keutamaan yang kita dapat dengan mengerjakan shalat subuh berjamaah secara istiqomah dan sungguh sunguh mengharapkan pahala dan ridho ALLAH SWT.

Bagaimana bisa kita tidak tertarik dengan hadiah sebesar ini sedangkan jika kita ditawari untuk memiliki mobil baru gratis atau rumah baru gratis maka kita akan berlomba-lomba untuk mencapainya???

Inilah tujuan utama yang dikejar oleh mereka yang berusaha dengan bersungguh-sungguh dan manusia berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Jarir Al-Bajali RA berkata: Kami di sisi Nabi Muhammad SAW dan pada suatu malam beliau melihat ke arah bulan purnama lalu beliau bersabda,

“Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian mampu melihat bulan purnama ini, kalian tidak akan merasa susah melihatnya, seandainya kalian mampu untuk tidak dikalahkan dalam melaksanakan shalat sebelum terbit dan sebelum tenggelamnya matahari, maka lakukanlah, kemudian beliau membaca sebuah ayat:

yang artinya

“…dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam (nya)”. (QS. Qaf: 3911)

Betapa senangnya diri kita melihat wajah istri kita yang cantik, anak-anak yang imut dan harta benda yang kita miliki.. Dengan subuh berjamaah, kita bisa melihat ALLAH dengan wajahNYA yang bagaikan bulan purnama, lebih cantik dari segala apapun yang tercantik dimuka bumi ini. Subhanalla


10. Baik dalam kehidupan, kreatif & berhari lembut

Orang yang selalu menjaga shalat fajar adalah orang yang paling baik dalam kehidupannya, orang yang paling kreatif, dan berhati paling lembut. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,


“Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang di antara kalian pada saat tidurnya dengan tiga ikatan, dia memukul setiap ikatan dengan mengatakan bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Lalu apabila dia bangun dan menyebut nama Allah maka terlepaslah satu ikatan, lalu jika dia berwudhu’ maka terlepaslah ikatan ke dua, dan jika dia mendirikan shalat maka terlepaslah ikatan yang ketiga, maka dia akan mengawali pagi dengan jiwa yang kreatif dan berjiwa baik, namun jika tidak maka dia akan menjadi berjiwa buruk dan pemalas”.


Al-Bukhari: 1142 dan Muslim: no: 773


Juga Terdapat banyak riwayat yang melarang meremehkan shalat fajar. Di antara riwayat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,


Sungguh aku ingin untuk mendirikan shalat, kemudian aku memerintahkan seorang lelaki untuk mengimami shalat, kemudian aku pergi bersama sekelompok orang yang membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak menghadiri shalat berjama’ah untuk membakar rumah mereka dengan api”.


Al-Bukhari: 657 dan Muslim: no: 651


Sebagian ulama berkata;


Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW tidak ingin melakukan hal yang demikian itu kecuali karena orang yang meninggalkan shalat jama’ah ini telah melakukan dosa yang agung dan kesalahan yang besar.


Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud berkata:


Disebutkan di sisi Nabi Muhammad SAW seorang lelaki yang tertidur pada waktu malamnya hingga pagi harinya, maka Nabi Muhammad SAW bersabda,


“Itulah lelaki yang dikencingi oleh setan pada kedua telinganya atau beliau bersabda: Pada telinganya”.


4 Al-Bukhari: 1144 dan Muslim: no: 774


Cukup itu sebagai kerugian dan kekecewaan serta keburukan. Di antara akibat meremehkan shalat subuh secara berjama’ah adalah dihadapkannya seseorang pada ancaman siksa Allah SWT di dalam kuburnya dan di hari kiamat. Allah SWT berfirman:




Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyianyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam: 59).


Di dalam shahihul Bukhari di dalam kisah mimpi Nabi Muhammad SAW yang panjang, disebutkan di dalam kisah tersebut bahwa seorang lelaki yang memecah kepalanya dengan sebuah batu, lalu Nabi Muhammad SAW bertanya tentang masalah itu maka dikatakan kepadanya,


“Itulah orang yang mengambil Al-Qur’an lalu menolaknya dan tertidur dari melaksanakan shalat yang diwajibkan”.


HR. Al-Bukhari: no: 7047


Dan majlis fatwa ulama Saudi Arabia ditanyakan (fatwa nomor: 5130) tentang seseorang yang tidak shalat subuh kecuali setelah matahari terbit, bagaimanakah hukum shalatnya?. Apakah hal itu akan memberikan pengaruh pada puasanya?. Maka jawabannya adalah: jika dia meninggalkan shalat subuh bukan karena ketiduran atau lupa namun hanya karena

kemalasan sehingga mengerjakannya setelah matahari terbit maka dia telah kufur dengan kekufuran yang besar, berdasarkan pendapat yang shahih dari perkataan para ulama. Berdasarkan pendapat ini maka puasanya tidak sah.


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.


11. Kiat menjaga sholat subuh berjamaah

Berdasarkan pengalaman penulis (pembuat aplikasi), ada beberapa cara yang bisa membuat kita terjaga dan menjaga shalat subuh berjamaah;


Luruskan niat karena ALLAH dan niatkan sebelum tidur ingin shalat subuh berjamaah


Bertaubatlah dari dosa-dosa kecil ataupun yang besar


Jangan makan terlalu kenyang sebelum tidur


Tidurlah dengan adab yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad, tidur lebih awal, miring dan berdoa sebelum tidur.


Hindari minum kopi sebelum tidur karena bisa membuat tidur jadi lebih malam yang berakibat bisa kebablasan waktu subuh.


Perbanyak membaca keutamaah shalat subuh berjamaah agar timbul rasa gairah untuk beribadah


Jangan tidur kurang dari 6 jam dai malam hari.


Jika kita harus mandi wajib, lakukanlah sebelum tidur atau setengah jam sebelum subuh.


Carilah kawan yang baik (shalih)


Gunakan jam weker, dan alarm pada HP semaksimal mungkin dan dengan suara sekeras mungkin.


Camkan dalam hati betapa banyaknya pahala yang kita dapat dengan shalat berjamaah di masjid, pahala dihitung pulang-pergi terutama berjalan kaki. 2 rakaat sebelum shalat subuh juga lebih baik daripada dunia beserta isinya


Berdasarkan pengalaman penulis (pembuat aplikasi), ada beberapa cara yang bisa membuat kita terjaga dan menjaga shalat subuh berjamaah;


Luruskan niat karena ALLAH dan niatkan sebelum tidur ingin shalat subuh berjamaah


Bertaubatlah dari dosa-dosa kecil ataupun yang besar


Jangan makan terlalu kenyang sebelum tidur


Tidurlah dengan adab yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad, tidur lebih awal, miring dan berdoa sebelum tidur.


Hindari minum kopi sebelum tidur karena bisa membuat tidur jadi lebih malam yang berakibat bisa kebablasan waktu subuh.


Perbanyak membaca keutamaah shalat subuh berjamaah agar timbul rasa gairah untuk beribadah


Jangan tidur kurang dari 6 jam dai malam hari.


Jika kita harus mandi wajib, lakukanlah sebelum tidur atau setengah jam sebelum subuh.


Carilah kawan yang baik (shalih)


Gunakan jam weker, dan alarm pada HP semaksimal mungkin dan dengan suara sekeras mungkin.


Camkan dalam hati betapa banyaknya pahala yang kita dapat dengan shalat berjamaah di masjid, pahala dihitung pulang-pergi terutama berjalan kaki. 2 rakaat sebelum shalat subuh juga lebih baik daripada dunia beserta isinya

Tidak ada komentar

terima kasih telah berkomentar