Header Ads

test

Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum

Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum


Disyari’atkan bagi makmum untuk mengucapkan “amin” karena jika ucapannya tersebut berbarengan dengan amin-nya malaikat, dosa-dosanya akan diampuni Allah, berdasarkan dalil berikut :

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنَاهُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَمَّنَ الْقَارِئُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تُؤَمِّنُ فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin ‘Abdillaah, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, ia berkata, Az-Zuhriy telah menceritakannya kepada kami, dari Sa’iid bin Al-Musayyib, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Jika imam mengucapkan aamiin, maka kalian ucapkan aamiin karena sesungguhnya para malaikat juga mengucapkannya, maka barangsiapa ucapan aminnya bersamaan dengan para malaikat maka dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni.”

[Shahiih Al-Bukhaariy no. 6402; Shahiih Muslim no. 411]

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْقَارِئُ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } فَقَالَ مَنْ خَلْفَهُ آمِينَ فَوَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ أَهْلِ السَّمَاءِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’iid, telah menceritakan kepada kami Ya’quub -yakni Ibnu ‘Abdirrahman-, dari Suhail, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika imam membaca “ghairil maghduubi ‘alaihim wa ladhdhaalliin”, lalu ma’mum di belakangnya mengucapkan aamiin dan ucapannya tersebut bersamaan dengan ucapan penduduk langit, dosanya yang telah lampau akan diampuni.”

[Shahiih Muslim no. 413]

Dan mengucapkan aamiin dengan suara keras, inilah pendapat mayoritas ulama, pensyarah Sunan Abu Daawud berkata :

وَالْحَدِيث يَدُلّ عَلَى مَشْرُوعِيَّة التَّأْمِين لِلْمَأْمُومِ وَالْجَهْرِيَّة وَقَدْ تَرْجَمَ الْإِمَام الْبُخَارِيّ بَاب جَهْر الْمَأْمُوم بِالتَّأْمِينِ وَأَوْرَدَ فِيهِ هَذَا الْحَدِيث

“Hadits ini menunjukkan masyru’nya mengucapkan aamiin bagi ma’mum dan mengucapkan dengan jahr, dan sungguh Al-Imam Al-Bukhaariy telah membuat bab “ma’mum mengucapkan aamiin dengan suara keras”, lalu beliau mengeluarkan hadits ini.” [‘Aunul Ma’buud no. 782]


Tidak ada komentar

terima kasih telah berkomentar