BAB 1 AL-QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MATERI PAI KLS 11
BAB 1 AL-QUR'AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
peta konsep |
A. Pentingnya
Mengimani Kitab-Kitab Allah Swt.
Iman
kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini
sepenuh hati bahwa Allah Swt.
telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam al-Qur’ān disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah
Swt. yang diturunkan kepada para
nabi-Nya, yaitu;
- Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as.,
- Zabūr kepada Nabi Daud as.,
- Injil kepada Nabi Isa as., dan
- al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw.
Kitab-kitab yang
dimaksud pada ayat di atas
adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan,
perintah, dan larangan yang
dijadikan pedoman bagi umat manusia. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu
ajaran meng-esa-kan Allah (tauhid).
B. Pengertian Kitab
dan Ṡuḥuf
Kitab merupakan
wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada
para rasul untuk disampaikan
kepada manusia sebagai
petunjuk dan pedoman
hidup. Perbedaan antara kitab dan
ṡuḥuf bisa dilihat pada tabel
berikut.
Di
dalam al-Qur’ān disebutkan adanya ṡuḥuf
yang dimiliki Nabi Musa as. dan
Nabi Ibrahimas.Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini:
C. Kitab-Kitab Allah Swt. dan Para Penerimanya
1. Kitab Taurāt
Kata taurat berasal
dari bahasa Ibrani (thora:
instruksi). Kitab Taurāt
adalah salah satu kitab suci yang
diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. untuk menjadi petunjuk dan
bimbingan baginya dan
bagi Bani Israil.
Firman Allah Swt:
Taurāt merupakan
salah satu dari tiga komponen (Thora,
Nabin, dan Khetubin) yang
terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia
(al-Kitab), yang belakangan oleh
orang-orang Kristen disebut
Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurāt dikenal
dengan Sepuluh Hukum (Ten
Commandements) atau Sepuluh Firman yang
diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum
tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas
kebaktian (syar³'ah), seperti berikut.
1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
2. Sebutkan nama
Allah dengan hormat,
3. Kuduskan
hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu,
5. Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat cabul,
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak
halal.
2. Kitab Zabūr
Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti
menulis. Makna aslinya adalah
kitab yang tertulis. Zabūr dalam
bahasa Arab dikenal dengan
sebutan mazmūr (jamaknya mazāmir),
dan dalam bahasa Ibrani
disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani
yang dianggap suci.
Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu
salah satu kitab
suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān
(selain Taurāt dan
Injil ). Dalam bahasa Ibrani,
istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu)
dan mizmor (mazmur),
merupakan pengembangan dari kata
zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”.
Zabūr adalah kitab
suci yang diturunkan Allah Swt.
kepada kaum Bani
Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as. Ayat
yang menegaskan keberadaan Kitab Zabūr antara lain:
Kitab
Zabūr berisi kumpulan
ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah
dalam Kitab Zabūr
yang tidak mengandung
hukum-hukum, tetapi hanya
berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis
besar, nyanyian rohani
yang disenandungkan oleh
Nabi Daud as. dalam Kitab Zabūr
terdiri atas lima macam:
1.
nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan
syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
Nyanyian pujian dalam Kitab
Zabūr (Mazmur: 146) antara lain:
1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah
Tuhan.
2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan
nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku
selama aku ada.
3. Janganlah kamu percaya
pada raja-raja atau anak-anak
Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia
kepada tanah asalnya
dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh
harap kepada Tuhan.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya,
dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7.
Yang membela orang yang
teraniaya dan yang memberi makan
orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.
3. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan
oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil
yang asli memuat keterangan-keterangan
yang benar dan nyata, yaitu
perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu
apa pun. Ada pula
penjelasan, bahwa di dalam
Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di
akhir zaman akan lahir
nabi yang terakhir
dan penutup para nabi
dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk
dan cahaya penerang bagi manusia.
Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam
al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau
pengikutnya. Tauhid di sini
artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan
ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid
/57: 27.
Kitab Injil yang
sekarang memuat tulisan dan
catatan perihal kehidupan
atau sejarah hidupnya
Nabi Isa as. Kitab ini ditulis
menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya
masih ada lagi
Kitab Injil versi Barnaba. Isi
dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengn isi Kitab Injil
empat macam yang tersebut di atas.
4. Kitab al-Qur’ān
Al-Qur’ān diturunkan Allah
Swt. kepada Nabi Muhammad
saw. melalui Malaikat
Jibril. Al-Qur’ān diturunkan
tidak sekaligus, melainkan secara
berangsurangsur. Waktu turun al-Qur’ān
selama kurang lebih 23 tahun
atau tepatnya 22 tahun
2 bulan 22 hari. Terdiri atas
30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Wahyu pertama adalah
surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam
17 Ramaḍan tahun 610 M.
di Gua
Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat. Dengan
diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad
saw. diangkat sebagai Rasul,
yaitu manusia pilihan
Allah Swt. yang diberi
wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu,
Rasulullah saw. diberi tugas oleh
Allah Swt. untuk menyampaikan
risalah-Nya kepada seluruh umat manusia. Wahyu yang terakhir turun adalah
Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat
tersebut turun pada tanggal
9 Ḍulhijjah tahun
10 Hijriyah di Padang
Arafah, ketika itu
beliau sedang menunaikan haji
wada’ (haji perpisahan). Beberapa
hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw.
wafat.
Al-Qur’ān yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian
syariat yang tertera dalam kitab-kitab
terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Al-Qur’ān merupakan kitab suci
terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena
itu, sebagai muslim, kita
tidak perlu meragukannya sama
sekali. Firman Allah Swt.: Artinya: “Kitab
(al-Qur’ān) ini tidak
ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah/2: 2)
5. Nama-Nama Lain
al-Qur’ān
a. Al-Hudā, artinya al-Qur’ān
sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
b. Al-Furqān, artinya al-Qur’ān
sebagai pembeda antara yang baik
dan buruk.
c. Asy-Syifā', artinya al-Qur’ān
sebagai penawar (obat penenang hati).
d.
Aż-Żikr, artinya al-Qur’ān sebagai peringatan adanya ancaman dan
balasan.
e. Al-Kitāb, artinya al-Qur’ānadalahfirmanAllahSwt.yangdibukukan.
6. Isi al-Qur’ān
a. Aqidah
atau keimanan.
b. 'Ibādah,
baik 'ibādah maḥḍah maupun
gairu maḥḍah.
c. Akhlaq seorang hamba kepada Khāliq,
kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
d. Mu’āmalah,
yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
e. Qiṡṡah,
yaitu cerita nabi dan rasul,
orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu
pengetahuan.
7. Keistimewaan
al-Qur’ān
a.
Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
b. Sebagai informasi
kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat
(aturan) dan caranya
masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
c. Al-Qur’ān
sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Qur’ān
tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’ān merupakan ibadah.
Bagi orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah Swt., ia akan melakukan perilaku mulia
sebagai berikut.
1. Meyakini bahwa
kitab-kitab suci sebelum al-Qur’ān datang dari
Allah Swt., tetapi akhirnya tidak
murni lagi sebab
dicampuradukkan dengan ide-ide manusia di zamannya.
2. Al-Qur’ān
sudah dijaga kemurniannya oleh
Allah Swt. sampai sekarang. Umat Islam juga sebagai
penjaganya.
3. Menjadikan
al-Qur’ān sebagai petunjuk
dan pedoman hidup, dan tidak sekalikali berpedoman kepada selain al-Qur’ān.
4.
Berusaha untuk membaca al-Qur’ān dalam
segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami
arti dan isinya.
5. Berusaha untuk
mengamalkan isi al-Qur’ān di dalam
kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.
Post a Comment