Header Ads

test

SIFAT MUSTAHIL ALLAH

‘ADAM


Adam artinya tidak ada .

Alam semesta ini ada yang menciptakan yitu Allah SWT. Tidak mungkin alam semesta ini terjadi dengan sendirinya. Tidak mungkin diciptakan oleh manusia atau mahluk yang lain. Yang menciptakan adalah Allah. Maka mustahil Allah SWT tidak ada (‘Adam) .

Q.S. Al-Mu’minun (23) : 78-80

Ayat 78

وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ

Ayat 79

وَهُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Ayat 80

وَهُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan dialah yang menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, pengelihatan dan hati( tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur(ayat 78). Dan Dia telah menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi dan kepadanNya-lah kamu akan dihimpunkan(ayat 79). Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Mengapa kamu tidak memahaminya?”(ayat 80).(Q.S. Al-Mu’minun / 23 : 78-80 )

HUDUTS


Huduts artinya baru atau ada pemulaannya.

Setiap yang baru atau ada permulaannya akan selalu didahului dengan tidak ada. Sesuatu yang tidak ada kemudian ada, pasti ada yang membuat atau menciptakan. Maka mustahil Allah SWT bersifat Huduts, sebab siapa yang menciptakan Allah SWT ? Setiap sesuatu yang Huduts pasti ada akhirnya sehingga tidak ada lagi. Hal ini jelas mustahil (tidak mungkin) bagi Allah SWT.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dialah yang awal dan akhir, yang dhahir dan yang bathin. Dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu”. ( QS. Al-Hadid / 57 : 3)


FANA’


Fana’ artinya rusak.

Mustahil Allah SWT yang mengendalikan seluruh alam semesta yang amat rumit ini bersifat fana’ (rusak).

QS Ar-Rahman (55) : 26-27

Ayat 26

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

Ayat 27

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

”Semua yang ada dibumi akan binasa(ayat 26). Dan tetap kekal Dzat tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”(ayat 27). (QS Ar-Rahman/55 : 26-27)


MUMASTALATU LIL KHAWADIST


Artinya menyerupai yang baru atau makhluk. Manusia saja jika membuat barang tentu tidak bisa sama persis dengan dirinya. Tidak mungkin Allah yang Maha Sempurna menciptakan mahlukNya sama dengan Dia sendiri.

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

”Dan tidak ada seorangpun yang sama dengan Dia (Allah)”. (QS Al-Ikhlas/112 : 4).


IHTIYAJUHU LIGHAIRIHI


Artinya membutuhkan sesuatu kepada selain dariNya.

Allah SWT adalah Maha Kaya. Mustahil Allah membutuhkan yang lain. Allahlah yang menciptakan semua makhluk dan memberi nikmat kepada semua makhluknya tetapi Dia tidak pernah mengharapkan imbalan.

هَا أَنتُمْ هَـٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَمِنكُم مَّن يَبْخَلُ ۖ وَمَن يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَن نَّفْسِهِ ۚ وَاللَّـهُ الْغَنِيُّ وَأَنتُمُ الْفُقَرَاءُ ۚ وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُم

”Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.”. (Q.S. Muhammad / 47 : 38 )


TA’ADDUD


Ta’addud artinya berbilang atau lebih dari satu.

Muastahil Allah lebih dari satu, sebab jika Allah ada dua atau lebih, pasti akan terjadi perbedaan pendapat. Misalnya dalam pengaturan peredaran planet-planet dan bintang-bintang. Bila terjadi perbedaan cara pengaturan peredaran planet-planet dan bintang maka akan terjadi tabrakan. Kenyataannya planet-planet dan bintang-bintang selalu teratur beredar menurut garis edarnya. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu sumber pengaturnya yaitu Dzat Yang Maha Esa Yaitu Allah SWT.

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّـهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّـهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ

“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan”. (QS al-Anbiyaa/21 : 22).

لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّـهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ إِلَـٰهٍ إِلَّا إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۚ وَإِن لَّمْ يَنتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

”Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu salah seorang dari yang tiga padahal sekali-kali tidak ada tuhan selain dan Tuhan Yang Maha Esa jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakana itu, maka orang-orang kafir diantara mereka disentuh siksa yang pedih”. (Al-Maidah 5 : 73)


‘AJZUN


Artinya Lemah. Manusia mempunyai kekuatan pikiran dan fisik yang dengannya dapat memanfaatkan alam untuk meningkatkan taraf hidupnya. Manusia adalah ciptaan Allah. Jika manusia memiliki kekuatan apalagi Allah SWT, maka mustahil Allah bersifat lemah.

أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَكَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۚ وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُعْجِزَهُ مِن شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا

“Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”. (QS Fathir/35 : 44)

KARAHAH


Artinya terpaksa. Allah SWT melakukan sesuatu tanpa ada yang mempengaruhi secara terpaksa atau ada yang memaksa. Tidak mungkin Allah Dzat yang maha berkehendak melakukan suatu perbuatan atas dasar perintah pihak lain. Maka mustahil Allah SWT bersifat Karahah (terpaksa), diperintah atau diancam agar mau menjadikan sesuatu atau tidak menjadikan sesuatu.

خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

"mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (Q.S. Hud 11 : 107).

JAHLUN


Artinya Bodoh. Manusia diciptakan Allah masing-masing mempunyai keistimewaannya sendiri-sendiri. Ini menunjukkan bahwa ilmu Allah sangat luas atau maha luas. Allah SWT memberikan ilmu kepada manusia maka mustahil Allah SWT bersifat Jahlun atau bodoh.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".”.(QS Al Israa/17 : 85)

MAUTUN


Artinya Mati. Allah menghidupkan dan mematikan mahlukNya. Mahluk Allah seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan yang hidup karena kehendak Allah, dan mustahil Allah sebagai penciptanya bersifat mautun atau mati sebab Allah Maha Hidup.

اللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”. (QS al-Baqarah/2 : 255).


SHAMAMUN


Artinya tuli. Allah mendengar setiap doa orang yang beriman walaupun hanya berupa bisikan di dalam hati sebab Allah Maha Mendengar dan Maha mengetahui. Oleh sebab itu mustahil kalau Allah bersifat Shamamun (tuli).

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّـهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّـهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Baqarah/2 : 256).

‘UMYUN


Artinya Buta. Manusia, binatang diciptakan oleh Allah dengan diberi indra mata untuk melihat. Apalagi Allah yang Maha Melihat maka mustahil juka Allah bersifat ‘umyun ( buta ).

QS Al-Mu’min (23): 19-20

Ayat 19

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

Ayat 20

وَاللَّـهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِ لَا يَقْضُونَ بِشَيْءٍ ۗ إِنَّ اللَّـهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati(ayat 19). Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(ayat 20). (QS Al-Mu’min/ 19-20)

لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui”. (QS Al An’am/6 : 103).


BUKMUN


Artinya Bisu. Allah SWT menurunkan wahyu kepada para nabi, dari wahyu itu kemudian terhimpun kalamullah yang tertulis dalam kitabullah. Adanya al-Qur’an yang berisi firman Allah membuktikan bahwa mustahil Allah bersifat bukmun (bisu).

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللَّـهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ ۚ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ وَلَوْ شَاءَ اللَّـهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِن بَعْدِهِم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَـٰكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّـهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”. (QS Al Baqarah/2 : 253).


‘AAJIZAN


Áajizan artinya maha lemah. Mustahil Allah bersifat Maha Lemah.

Surat Al Baqoroh ayat 20:

ِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

[البقرة: 20]

Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

KAARIHAN


Kaarihan artinya Maha Terpaksa. Mustahil Allah bersifat Maha Terpaksa.

Surat Hud ayat 107:

إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.


JAAHILAN


Jahilan artinya Maha Bodoh. Mustahil Allah bersifat Maha Bodoh.

Surat Al Baqoroh ayat 231:

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

MAYYITAN


Mayyitan artinya Maha Mati. Mustahil Allah bersifat Maha Mati.

Surat Al Baqoroh ayat 255:

اللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)

ASHAMMU


Ashammu artinya Maha Tuli. Mustahil Allah bersifat Maha Tuli.

Surat Asy Syuro ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

A’MA


A’ma artinya Maha Buta. Mustahil Allah bersifat Maha Buta.

Surat Asy Syuro ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.


ABKAMU


Abkamu artinya Maha Bisu. Mustahil Allah bersifat Maha Bisu

An-Nisa ayat 164:

وَكَلَّمَ اللَّـهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا

dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung.


Tidak ada komentar

terima kasih telah berkomentar